Senin, 16 April 2012

Art of Life - Seni Kehidupan


Hidup bagaikan melukis di atas kanvas kosong dan putih, warna-warna dari cat yang kita campurkan di atas palet dengan memakai kuas kemudian dituangkan dalam sebuah lukisan, yang merupakan perwakilan dari ujian-ujian yang kita dapatkan dalam kehidupan; kesedihan, kesenangan, kaya, miskin, malas, rajin, cinta, kesombongan, keangkuhan, kerendahan hati, keadilan, kebijaksanaan, kesuksesan, kekuasaan, keindahan, kelembutan, keperkasaan, kekuatan, ketamakan, kesunyian, ketenangan, ketentraman, persahabatan, kesucian, ketaatan, komitmen, kejujuran, kesetiaan, dll. itulah lukisan – lukisan dari warna  yang telah kita padukan dan campurkan dalam kehidupan kita,

Warna dasar dalam kehidupan
Jelas sudah Tuhan telah memberikan warna-warna dasar dalam kehidupan manusia, merah diwakilkan dengan ego (kepentinga-kepentingan pribadi yang selalu memberikan semangat pada manusia untuk berbuat sesuatu untuk menuju kesuksesan atau kesenangan hidupnya), kuning diwakilkan dengan sosial (peduli terhadap sesama memberikan suntikan jiwa untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat dan berbagi dengan sesama mahluk Tuhan lainnya), dan biru diwakilkan dengan religi (keimanan terhadap Tuhan sang pencipta, warna inilah yang akan selalu mengingatkan kita akan kebesaran dan keagungan-Nya).

Seperti dalam melukis, kita harus mengetahui objek apa yang akan kita lukiskan, abstrak, pemandangan, ataukah lukisan bunga, orang, dll. Begitu juga dalam kehidupan, kita harus punya gambaran atau rencana apa yang akan kita lukiskan pada kehidupan kita.
Walaupun kita tahu bahwa hasil lukisan yang akan kita buat tidak semudah dan tidak akan sama persis seperti apa yang kita ingin lukisan. Akan tetapi setidaknya lukisan kita akan menghasilkan lukisan yang mirip dengan apa yang kita inginkan.
 By Yean 2012
 =================================================================================

Living like a painting on a blank canvas and white, the colors of paint that we mix on the palette by using a brush and then poured in a painting, which is representative of the tests that we get in life, sadness, pleasure, rich, poor , lazy, industrious, love, pride, arrogance, humility, justice, wisdom, success, power, beauty, softness, strength, power, greed, solitude, serenity, tranquility, friendship, chastity, obedience, commitment, honesty, loyalty, dll. That painting - a painting of the colors that we mix and blend in our lives,



Basic colors of life

Clearly God has provided the basic colors in human life, the red represented the ego (personal interests are always giving encouragement to men to do something for success or the pleasure of his life), yellow is represented by the social (care for others to give an injection of soul to do something useful and share with other fellow creatures of God), and blue is represented by the religious (faith in God the creator, the color is what will always remind us of the greatness and glory).



As in painting, we must know what objects we shall describe, abstract, landscape, or paintings of flowers, people, etc.. Likewise, in life, we must have a picture or plan of what we described in our lives.

Although we know that the painting that we will create is not as easy and will not look exactly like what we would like a painting. However, at least we will produce a painting a painting similar to what we want.
By : Yean 2012


=========================================================================

Leben wie ein Gemälde auf einer leeren Leinwand und weiß, goss die Farben der Farbe, die wir auf der Palette mischen mit einem Pinsel und dann in einem Gemälde, das ist repräsentativ für die Tests, die wir bekommen im Leben, Trauer, Freude, reich, arm , faul, fleißig, Liebe, Stolz, Hochmut, Demut, Gerechtigkeit, Weisheit, Erfolg, Macht, Schönheit, Weichheit, Stärke, Macht, Gier, Einsamkeit, Ruhe, Ruhe, Freundschaft, Keuschheit, Gehorsam, Engagement, Ehrlichkeit, Loyalität, dll. Dieses Gemälde - ein Gemälde von den Farben, die wir und mischen in unserem Leben zu verschmelzen,



Basic-Farben des Lebens

Offenbar hat Gott die Grundfarben im Leben des Menschen zur Verfügung gestellt, das rote, das Ego (persönliche Interessen sind immer zu ermutigen, die Menschen zu etwas für den Erfolg oder die Freude seines Lebens zu tun) vertreten, wird gelb durch die soziale (Sorge um den anderen vertreten, um eine Injektion von Seele geben etwas Nützliches und teilen mit anderen Mitgeschöpfe Gottes) zu tun, und blau wird durch die religiöse (Glauben an Gott den Schöpfer vertreten, ist die Farbe, was immer erinnern uns an die Größe und Herrlichkeit).



Wie in der Malerei, müssen wir wissen, welche Objekte wir beschreiben, abstrakte, Landschaft, oder Gemälde von Blumen, Menschen, etc.. Auch im Leben, müssen wir ein Bild oder einen Plan von dem, was wir beschrieben in unserem Leben.

Obwohl wir wissen, dass das Gemälde zu schaffen, dass wir nicht so einfach ist und wird nicht genau so aussehen wie das, was wir würden gerne ein Gemälde. Aber zumindest werden wir ein Gemälde ein Gemälde, ähnlich dem, was wir wollen.

By : Yean  2012

Kamis, 07 Juli 2011

Dua puluh tujuh tahun yang lalu......

Dua puluh tujuh tahun yang lalu...
di kaki gunung sangiri,
suara burung itu begitu rindu ku dengar,
udara itu begitu rindu ku hirup,
hangatnya mentari pagi,
embun pagi yang membasahi dedaunan,

ku lihat mentari pagi menembus dinding bilik bambu yang telah usang,
membuka mata ku yang telah cukup melepas lelah,
telah kembali bersemangat menyambut mentari pagi yang cerah,
suara burung dan kokok ayam ramai menyambut,
air sungai mengalir begitu bening,
aroma rerumputan menambah aroma wangi bumi,

ku sapa pagi yang cerah,
kaki ku melangkah,
mengikuti jalan setapak,
ku lihat tebing dan hamparan luas ladang di kaki gunung...
langit biru dan matahari datang menyambut hari yang cerah.


By Yean

Proses tumbuh manusia sama seperti tanaman dari akar - batang & ranting - daun - bunga sampai buah.

"akar" tumbuh di bawah tanah yang tidak kelihatan tapi dengan keberadaanya dia bisa memberikan andil yang penting dalam keberlangsungan tanaman, semakin tumbuh dan berkembang akar terus memperkuat dan memperbanyak jaring-jaring serabutnya sampai dalam dan menembus bebatuan agar mendapatkan unsur penting untuk kelangsungan hidupnya hingga akhirnya menghasilkan buah, terus mencengkram agar bisa menjadi tanaman yang kuat dan kokoh. Diibaratkan "akar" adalah sebagai orang tua kita, Beliau mempersiapkan kita ke dunia dengan berbagai perbekalan ilmu dari lahiriah sampai batin, juga teknologi, memperluas jaringan hubungan antar manusia, mengusai dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, terus mencari unsur-unsur yang penting untuk perkembangan dan pertumbuhan hidup, bila dia berhenti mencari unsur hara dan tidak berusaha memperluas jaringan maka dia tidak bisa tumbuh dan berkembang, lama-lama akan mati begitu saja. 

"batang" dia mempersiapkan dan membantu menyalurkan unsur hara yang dibutuhkan untuk terus tumbuh dan memberikan tempat agar daun bisa tumbuh, memperkuat dirinya agar bisa menopang daun dari angin yang akan mencoba merobohkannya. Diibaratkan "batang" adalah anak dari kedua orang tua kita: adik, kakak dan aku. 

"daun" membantu mengolah unsur hara menjadi nutrisi yang bisa digunakan oleh tanaman agar bisa terus tumbuh dan berkembang, juga menghasilkan unsur lain yang bisa dibutuhkan pihak lain (kalau daun menghaslkan O2 yang bisa dimanfaatkan manusia untuk bernafas). Diibaratkan "daun" adalah aku atau kita sendiri. Kita berusaha mencari ilmu dan berusaha kerja keras agar bisa menjadi orang yang bisa berguna, bekerja, dan mencari nafkah yang halal agar bisa membantu keluarga dan yang lainnya melangsungkan hidup menjadi terus tumbuh dan berkembang.  

"bunga" dari pertemun dengan pasangan kita, kita merasakan bunga kehidupan dan dari bunga itu, kita akan mempersiapkan melangsungkan dan meneruskan perjuangan kita dimasa yang akan datang dan membantu untuk terus tumbuh dan berkembang. Diibaratkan "bunga" adalah anak-anak kita. Anak-anak kita adalah penerus yang akan meneruskan proses kehidupan selanjutnya menjadi mahluk yang terus tumbuh dan berkembang.

"buah" hasil dari kerja keras kita selama kita hidup, apakah buah yang akan kita hasilkan akan menjadi buah manis, pahit, segar, bermanfaat bagi orang lain, atau tidak, tergantung kita mempersiapkan dan membuatnya. Diibaratkan "buah" adalah amalan, amalan yang akan kita tinggalkan sebelum kita mati. Ada istilah gajah mati meninggalkan 'gading', harimau mati meninggalkan 'belang', manusia mati meninggalkan 'nama'.

Kita bisa ikut andil untuk kemajuan negara ini menjadi negara yang besar dan lebih baik dari sekarang diawali dengan menanam pohon yang kokoh, dengan nama 'keluarga' dan Insyaallah akan menghasilkan pohon-pohon yang akan menghasilkan buah yang manis dan bermanfaat. 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi untuk semua.....
Have a nice day  .... :) 

By : Yean'2011 
   

Rabu, 08 Juni 2011

Serpihan itu.......

serpihan itu telah ku susun kembali dan ku tata,
tak mudah untuk memulai,
tak mudah untuk kembali berdiri tegak,
tak mudah untuk menaklukannya,
tak mudah untuk merangkulnya kembali,
tak mudah untuk menjadikannya kembali bersinar,
kesabaran, waktu, doa.... yang akan menjawab semua,
yang akan memberikan harapan baru,
di sana ku lihat cahaya terang masuk menembus lubang kecil,
menghampiri ku pelan tak bersuara... 
saat ku dalam kegelapan, kegamangan, kekerdilan, keangkuhan, kesombongan....